Kamis, 06 November 2008

Berebut tanah leluhur

Entah harus dimulai dari mana tentang nasib 10 generasi Waibalun kedepan.Begitu banyak manusia baru terlahir diWaibalun dengan mutu / kwalitas yang begitu rendah.Hanya dengan tamat SMA lalu merasa diri sudah selasai menimbah ilmu.Begitu banyak anak mudah nikah dengan kwalitas pendidikan keluarga yang sangat minim.Bayangkan saja ketika tahun 2002 saya berlibur di Waibalun.Ada adik kelas saya yang mau menikah bertanya kepada saya " Tata kalo anak melahirkan lewat mana" saya pun bertanya balik kepadanya " Menurut mu lewat mana" persis seperti dalam pikiran saya dia pun menjawab " Lewat pusar".Sungguh kualitas manusia yang ada disana sungguh dibawah standard untuk seorang menyatakan siap untuk ke jenjang perkawinan.Kecelakaan dalam pernikahan menjadi hal yang wajar.Tanpa pengetahuan tentang sebuah rumah tangga mereka merencanakan pernikahan.DAn yang terjadi tentunya bisa dibayangkan bahwa mutu orang tua yang rendah akan menghasilkan generasi yang tidak akan mampu bersaing di dunia luar.Waibalun menyimpan bom waktu yang sangat dasyat.Semua orang berebut hak atas desa dan tanahnya.Atau mungkin juga ada hal yang lucuh tiba tiab ada teman saya yang menelpon " Hai no...suku hadjon bilang pulau Waibalun milik mereka" " hai no..tanah di Gerat milik suku Weking ""no..tanah di SDK Waibalun I sudah milik orang lain"lalu saya bertanya pada sahabat saya " hati hati no...sebentar lagi tanah kuburan juga melayang "

Kita yang hidup di tanah rantau tentunya tidak terlalu perduli dengan hal tersebut diatas lantaran kita memang tidak menginginkan satu apapun .Yang menjadi pertanyaan adalah orang begitu dengan mudahnya mengakui sesuatu barang menjadi milik perseorangan ataupun suku.Entah bagaimana asal asul desa Waibalun dan suku tertua di Waibalun ataupun Tuan Tanah Kudi Lelenbala menyerahkan semuanya ini kepada siapa sehingga semua orang berebut atas nama tanah Waibalun.

Perebutan harta warisan memang hal biasa di dunia ini.Tapi yang dipertanyakan tentang kita di Waibalun adalah dimana keberadaan Tuan Tana Waibalun yang menempati posisi nya sebagai tuan tanah sehingga mampu mengatur Waibalun secara desa adat bukan secara suku per suku.Mungkin orang luar berpikir bahwa Waibalun menpunyai satu kesatuan suku yang kuat yang mana saling menunjang satu dengan yang lain.Bagi saya munkin itu terjadi pada dua puluh tahun yang lalu dimana semua suku begitu padu baha membahu dengan nyanyian kebangsaan Waiabalun " Prae dein Ile mamdiri Palau Nuha Waibalun Pe tukan rama dein lewo belen Waibalun oh..Waiablun o Waibalun goe hukut moe goe gelupa moe hala..Tite ana ana Waibalun tite pi dein te eret tite pi liko bapa kepala jaga aturan adat Waibalun...." mungkin lagu ini hanya lagu tidur di zaman sekarang ini .Orang berlombah lombah untuk kepentingan dirinya,sukunya hingga mengorbankan rasa hormat,tunduk kepada para pendiri,pemilik desa Waibalun.Desa ini tentunya tidak berdiri dengan cara relokasi melainkan desa adat yang menjadi cikal bakal kehidupan di LArantuka.

Saya pun bertanya...." siapakah yang memberi nama desa Waibalun ,nama Pulau Waibalun" kenapa pada saat pemberian nama ini tidak langsung saja memberikan kepada suku tetentu dan dengan nama suku tertentu. Sehingga misalkan pulau Waibalun dikenal atau disebut dengan Pulau Suku Tukan atau Desa Suku Tukan"

Saya berpikir semakin pintar orang yang menetap diWaibalun pada saat ini semakin sempit daya pikir nya tentang wujud desa Waibalun.Waibalun dengan pulau Waibalun adalah kekuatan abadi dari para leluhur pertama di Waibalun.

Saya hanya berdoa dari kejauhan agar para leluhur Waibalun yang mendirikan desa Waibalun,menamai Pulau Waibalun tidak murka atas apa yang terjadi di Waibalun

Saran saya hanya satu jangan pernah mengubah Waibalun...karena kita yang hidup sekarang ini tidak tahu apa yang pernah terjadi pada saat berdirinya desa ini...pengakuan boleh boleh saja..tapi harus diingat....Waibalun adalah desa keramat tidak seprti desa yang lain dimuka bumi ini....kami mengenang Waibalun dengan kelembutan hati dan kasih budi ....Kame ata Le Balun...bukan kame ata ( suku goen)...

Thks

Goe ne wekik goen

  Nolon kene mor pa goen marin 'ekan manja wekim moen bain,moe ata kaya rayan hala' Koda piin goe kete sain pali wali . Ata iker tur...