Jumat, 13 Februari 2009

Ketika Hati Mendua

Ketika Hati Mendua
pada malam itu mencoba aku bertanya pada romo pendamping pernikahan ku...entah mulai dari mana bathin ku begitu terasa tertekan "Romo mungkinkan manusia secara katolik mampu menjalani dua kehidupan sekaligus ataupun menduakan hati nya "Romo pun menyapa saya dengan senyum " Nar...dimana saja kamu selama ini...kehilagan arah kah kamu..atau lupa anak istri...atau apa yang lain lagi tejadi dengan hidup mu"Sungguh satu kebahagian bagi ku ketika 6 orang romo mendampingi peresmian pernikahanku...begitu muliahnya missa nya..paduan suara Stella Maris sungguh membuat saya terhenyu;dan ketika Istriku menyanyikan lagu Raise Me Up diselah persembahan dimesbah kathedral...suasana hening ...sungguh ..sungguh saya tidak bisa membayangkan my merried special moument..karena rajin nya kita ikut kegiatan Koor di sektor sejak masih pacaran di sektor Maria Immaculata,membuat semua orang pun bernyanyi dengan suara merdunya pada tanggal 28 Des 2004 itu.Ketika istriku menyanyi solis " Di Doa Ibu Ku" kucuran linang air mata ku tak kuasa menahan nya karena Tuhan memberikannya suara yang indah sekali pada dirinya.."bagaikan suara malaikat di pelataran altar Kathedral St.Yosep Denpasar" begitulah kata Romo Yomi.Atau pada kedua orang tua kami yang menyaksikan sembahan kami di kaki mereka,tak ada kata yang lain hanya untuk kalian berdua semuanya dianugerahkan.Pada permenungan ku ketika kakak ku yang membacakan Injil bacaan pertama ..tersentak suaranya parau,menahan tangis...lalu saya berkata dalam hati ku " Tuhan layak kah saya menrima semua keistimehanMu pada ku dihari ini,terlalu suci dihari pernikahan ku ini untuk orang sehina aku" mungkin dalam hati ku merakan begitu berat dan berarti hari hari ku setelah special date ini.Aku hanyalah debu yang menempel di telapak istri ku..dia yang suci,putih hati nya..namun saya yang merasuk luka hina ku.

Cinta itu tulus,putih bersih..mungkinkah setetes noda menghitamkan cinta kami.Aku diperbatasan dimalam itu,termenung sendirian di rumah di Dalung,hampa gulana,risau,sentak aku berpikir...mengapa aku mendua,mengapa manusia selalu mencari pertualangan...aku sendiri tak sanggup menjawabnya...aku sendiri yang membutakan mata hati ku,aku sendiri yang memulai menggali dosa ku,aku ingin tak terulang lagi.......ketika hati mendua cobalah untuk mengerti bahwa hatiku tak sesempurna Tuhan...lalu Dia membimbing ku kembali lagi pada Nya.......

Maaf kan aku atas nista ku...ampunilah hati ku menyakiti semua jiwa dan raga mu...aku hanya ingin kembali kerumah ku ..mencintai dia seperti apa adanya

Goe ne wekik goen

  Nolon kene mor pa goen marin 'ekan manja wekim moen bain,moe ata kaya rayan hala' Koda piin goe kete sain pali wali . Ata iker tur...