Jumat, 18 April 2008

My Profile

Nuha Waibalun adalah nama sebuah pulau kecil di Kabupaten Larantuka NTT,Indonesia,Nuha berarti pulau kecil dan Waibalun diambil dari nama desa dimana jarak antara pulau dan desa ini begitu dekat dan pulau ini menjadi pelindung utama desa ini dari hempasan ombak dan angin pantai.100 % penduduknya beragama Katolik dengan bangunan desa yang tertata rapi.Mungkin bisa kita katakan peninggalan zaman Portugis.Disini didirikan sebuah gereja kuno " St.Ignatius dari Layola bahkan dalam catatan ensclipodia Gereja Katolik tercatat sebagai salah satu basis penyebaran agama Katolik hingga tercatat seorang missionaris dari Potugis yang meniggal disana akibat perang antar penganut agama pada zaman ini.Dia yang dikenal dengan sebagai seorang missionaris yang bersahaja "Joao Travassio".Gerejanya dibakar dan umatnya bahkan nyawanya tertumpah demi desa Waibalun ini.

Missi menjalankan tugasnya dengan sempurna di tanah Waibalun yang mana dibangun Gereja,Susteran,Taman kanak kanak ,SDK Waibalun I & II,SMP,Rumah paroki,BKIA,Lapangan sepak bola Yong Kudi ,Kuburan umum,bahkan 3 sumur disediakan bagi umat Paroki ini.

Desa ini dikenal dengan mitos hidup membiara yang secara turun temurun menghasilkan Uskup,Pastor,Romo,Suster,Frater,Bruder.Semuanya ada di sini.Desa yang kecil di batas kota Larantuka yang sekarang ini.

Waibalun awal mulanya menjadi desa adat dan kerajaan Larantuka namun pada jaman penjajahan Portugis dipindahkan ke tempat yang baru yang kita kenal sekarang sebagai Larantuka kota Renha Rosari.

Waibalun mempunyai peranan yang penting dalam pembagunan di Larantuka yang mana pada zaman dulu missi menggunakan orang Waibalun sebagi Guru ( pendidik/pengajar) ,Tukang batu,tukang kayu yang bekerja hingga dipedalaman kabupaten Larantuka.

Raja Waibalun yang termasyur adalah Raja Kudi Lelen Bala.Yang kita kenal sebagai tuan tanah Waibalun.Keunikan dari desa ini adalah memiliki sukuisme yang begitu tinggi yang menopang kekuatan mental dan spirit semua warganya.Desa ini laksana sebuah negara yang mana memiliki Raja,Lagu kebangsaan( O Waibalun Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku),Lagu perjuangan ( Tite ana ana Waibalun Tite pi dein te eret tite pi liko Bapa Kepala Jaga aturan adat Waibalun) mempunyai tarian adat,Rumah adat,Bahasa Waibalun,mempunyai benteng pertahanan dibatas desa (namun sudah hilang)

Mempunyai aturan adat adalah mutlak dalam lingkungan masyarakat dan tentunya juga desa ini,semuanya diatur dalam tatanan adat yang sangat rapi dan selalu berjalan dari masa kemasa.

Saya pun mencoba mengenang Waibalun dalam syair "
"Kame ata Le Balun Pehen koda adat sare menjaga Tuan Tanah
Lau Nuha liko lapak
Rae Ile ola etan
Pe tukan tanah Kame
Kame ata Le Balun"

Ada beberapa orang tua yang masih sempat bercerita kepada anak anaknya tentang suka duka desa ini.Pada zaman dulu desa mengalami masa yang sulit yakni terjadi kelaparan dan wabah penyakit yang hampir membunuh semua warganya "penyake bele" begitulah istilahnya orang tua zaman dulu.Bahkan beberapa waktu yang lalu saya sempat mendapat cerita dari orang disana bahwa ketika orang menggali tanah banyak ditemukan tengkorak,tulang belulang manusia tanpa identitas dan diperkirakan ratusan tahun yang lalu.Namun sayangnya belum ada yang mengidentifikasi masalah ini.

Waibalun mempunyai Pantai yang indah dan memiliki nama yang yang sangat unik.Wato Gogok " Batu yang bisa berkokok layaknya ayam".Air kenari" pantai yang ada pohon Kenari,Air Hukak,Air Hajon,Air Bao.

Waibalun mampu memberikan apa yang lebih besar lagi dari pada ceritaku disenja ini.Tentunya saya akan bercerita lagi tentang desaku ini. Bernard di Tanah Bali

Goe ne wekik goen

  Nolon kene mor pa goen marin 'ekan manja wekim moen bain,moe ata kaya rayan hala' Koda piin goe kete sain pali wali . Ata iker tur...