Siapa yang tak mengenang hari kramat bagi orang Larantuka 27 Februari 1979.Bencana banjir longsor dari Ile Mandiri menerjang Larantuka hingga luluh lantah.Hampir tak banyak yang tersisa tentang Larantuka.Mungkin Renha Rosari masih sayang Nagi.Di tahun itu saya masih berumur lima tahun,hanya dalam bayangan ketika hujan menerpa Waibalun dan tak henti hentinya.Gemuruh bebatuan,kayu gelondongan,pasir,tanah terdengar dari batas desa Waibalun.Pada malam yang gelap itu terdengar teriakan "mae...mae...mae....maeeeee"/banjir ..banjir..banjir"tak ada tempat yang aman bagi penghuni desa.Semuanya bergegas menuju ke Gereja St.Ignatius Waibalun,tangisan,ratapan anak anak menggelegar di gereja tua itu..hujan pun tak menunjukan tanda untuk berhenti.Di malam itu,ditemani kegelapan,ketakutan,semuanya bersama sama tertunduk dikaki bunda Maria..berdoa sepanjang malam..dan karya Illahi hadir di Waibalun...desa para lelulur Larantuka selamat dari banjir bandang"....rae lewo hutun wato eko tawa taa..." disanalah kita bertanya - tanya ..."mengapa banjir bandang tidak menerjang didesa Waibalun.Mungkinkan nene oyang Kudi Lelenbala dan Nene oyang Wato Wele pele liko Waibalun.Semua orang Waibalun mempercayainya sebagai sesuatu kekuatan yang dasyat tentang tanah lelehur Waibalun.Hampir semua desa dibawa kaki gunung Ile Mandiri terkena musibah ini.Dan Waibalun menjadi salah satu desa yang luput dari bencana ini.Bebatuan besar hanya tertahan dibatas desa tanpa ada penghalang yang berarti pertanda Waibalun memiliki sebuah atau penjaga desa yang kita kenal dengan ike waat.
Larantuka hancur berantakan bahkan hingga sekarang masih terkenang dengan tumpukan pasir ataupun bebatuan di sepanjang kota Larantuka.
Malam itu sungguh menjadi malam refleksi yang mendalam bagi umat Waibalun...tatkalah rundung duka menyelimuti Larantuka tersisa nafas desa leluhur yang terselamatkan dari bencana.
Kudi Ile ale jaga
lewo goen belen
ata goen belen
pe tobo jaga likat nura
Lali lango belen pe nuba igo taan be jaga
koli baran pain tuak tine etan
Lewo goen belen ata ana jaga sare
no goen belen Kudi Lelenbala
noon ema goen Wato Wele
Lali nama..goe dein tika lewak
rae lango adat goe soron atek balik
lewo goen belen nimun ata tuan belen raen
Tana goen nimun
mei goen nimun
hode ilu goen dore heran era
Lewo goin piin mae jaha
lewo belen kame ata Lebalun....
Doan loke kae nekun eret matak goen atek goen morin mor hukut tani di tobo kaan merenk hamu
Sabtu, 10 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Goe ne wekik goen
Nolon kene mor pa goen marin 'ekan manja wekim moen bain,moe ata kaya rayan hala' Koda piin goe kete sain pali wali . Ata iker tur...
-
Pali wali goe onok berea loke halaku maka nolon sain pali wali kia goe bene koi ketun nane ata marin sembayan Hendak Berlindung .Ade Oa Lau...
-
Silsilah Raja-Raja Larantuka 1. Putri Ile Jadi,Putri Watowele (Yang Kawin dengan Raja Pati Golo Arkyan) 2. Raja Padu Ile 3. R...
-
Saya benci Orang Waibalun.....begitu lah kesan saya pada taon 2004 saya pulang kampung ...suasana perjalanan yg begitu melelahkan namun ter...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar