Selasa, 28 Oktober 2008

Antara DOSA & SURGA

Film “Good Father” yang diperankan oleh Alpacino sangat menyentu dihati saya.Kejadiannya,ceritanya serupa dengan desa kelahiran ku.Namanya Desa Waibalun.Terletak di Kabupaten Flores Timur NTT. Sebuah desa kecil religius terkenal dengan beberapa tokoh hebat seperti “Joao Travassio” dalam catatan ensiklopedi gereja katolik sebagai pemimpin gereja di Paroki St Ignatius Waibalun dibunuh bersama umat dan gerejanya.Alm.Mgr.Paulus Sani Kleden SVD uskup kedua Denpasar,Anton Sigoama Letor ( A.S.Letor penulis lagu berirama dolo dolo di buku Mada Bahkti,hingga pastor Nobert Bethan SVD ( pembimbing rohani tepidana mati Tibo CS di Palu,puluhan imam,suster,bruder,frater terlahir didesa kecil ini hingga seorang preman di Jakarta yuang dikenal dengan panggilan Timong.

Siapapun yang dari kepulauan Flores Timur yang pada zaman dulu tentunya mengenal baik desa Waibalun ini.Karena merupakan pusat belajar TKK, SD,SMP,SMA,SPG,Susteran CIJ,Frateran BHK hingga saat ini.Begitu banyak siswa dari Pulau Solor,Adonara,Lembata dan daratan Flores Timur semuanya menimbah ilmu di Waibalun.Desa yang unik dengan tera desa yang bagus seperti SDK Waibalun I dikhususkan hanya untuk pria,SDK Waibalun II wanita,SMP,SPG juga sama halnya.Bangunan biara,gereja,sekolah,paroki,BKIA,Lapangan bola,kuburan dalam satu areal.Sungguh sebuah karya unik pada masa itu.

Pada zaman dulu 80 % anak laki laki belajar di Seminari,tenaga pengajar yang mampu menyuplai guru ke semua sekolah di kabupaten Flotim.Saya sebagai salah satu putra Waibalun dan warga Waibalun yang lainnya mempunyai kekuatan khusus yang di kenal dengan “Ike kwaat” kekuatan para leluhur atau pendiri / pemilik / tetua desa sebagai Tuan Tanah Larantuka senantiasa menemani semua orang Waibalun entah dimanapun kita berada.Sebuah kebahagian yang luar biasa ketika saya belajar di seminari dengan menyebut nama Waibalun hidup ini tenang damai dan sempurna.Semua orang mengenal Waibalun dengan kekuatan rohani dan latar belakang desa yang sejarah gereja yang begitu kuat.

Mungkin salah satu organisasi tertua di Indonesia perkumpulan Konfreria,Santa Ana,Santa Agnes.Yong Kudi yang dibentuk pada zaman portugis dan masih aktif hingga sekarang.Namun sayang laksana dalam cerita “Good Father” perlahan lahan semuanya berubah.Gereja menjadi tempat berlindung pada tahun 1979 kala banjir longsor menghancurkan Larantuka kota namun tidak demikian halnya dengan Waibalun yang terlindung dari kekuatan para penjaga desa.dan banjir hanya mencapai tapal batas desa saja.Hanya desa Waibalun yang kokoh berdiri di Larantuka pada saat itu.

Sekarang semuanya berubah misa harian hanya dihadiri kurang lebih dari 10 orang tua dan misa mingguan yang kurang dipadati umatnya.Banyak sekali cerita yang menyesatkan umatnya dengan percaya pada kekuatan gaib/majic.Seperti halnya tokoh dalam peran Good Father yang selalu mengandalkan Tuhan,Bunda Maria dalam setiap actionnya begitu juga di desa ini.seorang maling ayam pun sembayang rosario sebelum melakukan aksinya.Anak muda yang suka mabuk,pesta pora,tatanan kehidupan semua berubah,jarang terdengar berita tahbisan imam baru.Yang ada hanya 25 tahun atau 50 tahun hidup membiara.Generasi muda katolik didesa ini memilih jalan yang salah.Perkawinan dini karena pergaulan sex yang begitu bebas lepas membuat pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dan semuanya berubah.

Dalam hati kecil ku sedih ketika pulang kampong,desa ku yang indah dengan kekhasan gereja katolik telah berubah.Namun ada yang indah telah di pasang patung besar Kristus Raja di pulau Waibalun yang berhadapan langsung dengan desa ku…..






Thanks & Jesus Love US
Bernard Tukan

Tidak ada komentar:

Goe ne wekik goen

  Nolon kene mor pa goen marin 'ekan manja wekim moen bain,moe ata kaya rayan hala' Koda piin goe kete sain pali wali . Ata iker tur...